Kamis, 25 September 2014

Pertemuan VII : Filsafat Manusia

FILSAFAT MANUSIA
Pengertian, Hakikat, Metode dan Tujuan


Filsafat manusia adalah bagian filsafat yang mengupas apa arti manusia, menyoroti hakikat atau esensi manusia.  Hasrat untuk tahu siapa dan apakah manusia. Filsafat manusia menanyakan pertanyaan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri.

Yang dipikirkan dalam filsafat manusia:
·        Asal-usul kehidupan manusia (origin of human life)
·        Hakikat hidup manusia (the nature of human life)
·        Realitas eksistensi manusia

Dulu, filsafat manusia disebut dengan psikologi filosofis atau psikologi rasional, untuk membedakan dengan psikologi empiris dan psikologi ilmiah. Sekarang di sebut filsafat manusia atau antropologi filofis. Sebutan ini terasa lebih tepat karena tidak hanya mempelajari jiwa tapi juga tubuh, roh dan daging.
Manusia adalah makhluk yang mampu dan wajib (sampai tingkat tertentu) menyelidiki arti yang dalam dari “yang ada”. Manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.



Berfilsafat mengenai manusia memang sulit, tetapi kita tetap membutuhkan filsafat manusia. Mengapa? Karena pengetahuan yang mnegkaji manusia saat ini belum cukup. Kita masih harus berfilsafat manusia, walaupun banyak filsuf yang bertentangan tetapi dapat diatasi dengan perdamaian.  Filsuf yang berperan dalam filsafat manusia adalah:
  Plato
  Aristoteles
  Merleau-Ponty
  Paul Ricoeur
  Martin Heidegger
  Soren Kierkegaard
  Emmanuel Levinas
  Gabriel Marcel
  Jacques Lacan
  Jacques Derrida
  dll.

Filsafat manusia relevan. Manusia itu dinamis, misteri dan paradoksal
Alasan:
1.      Dengan bertanya manusia mewujudkan hakikat kemanusiaannya
2.      Dengan mendalami manusia, manusia mengenal dirinya lebih baik
3.      Sebagai konsekuensi no.2 , manusia semakin bertanggung jawab terhadap dirinya dan sesama.

Metode filsafat manusia adalah bagian dari filsafat, cara kerja filsafat manusia juga sama dengan filsafat pada umumnya, yaitu: refleksi, analisa transcendental, sintesa , ekstensif, intensif dan kritis.

Objek filsafat manusia dibagi menjadi dua yaitu objek formal dan objek material.
·        Objek material : manusia
·        Objek formal : esensi manusia, strukturnya yang fundamental. Struktur fundmental adalah struktur metafisik yaitu intisari, struktur dasar, bentuk terpenting manusia, dinamisme primordial manusia yang diketahui melalui daya pikir, bukan penginderaan.

Pendapat Max Scehler dan Heidegger
Tak ada zaman, seperti zaman sekarang di mana manusia menjadi pertanyaan bagi dirinya sendiri atau menjadi problematik bagi dirinya. Tak ada pula masa di mana di tengah kemajuan yang pesat mengenai manusia, manusialah paling kurang tahu tentang dirinya dan tentang identitasnya.

Pendapat A. Heschel tentang filsafat manusia dalam “Who is man?” Stanford University Press, 1965.
 “filsafat mempunyai perhatian terhadap manusia dalam totalitasnya, bukan dalam aspek ini atau itu. setiap ilmu terspesialisasi (antropologi, linguistik, fisiologi, kedokteran, psikologi, sosiologi, ekonomi, ilmu politik), betapapun kerasnya usaha mereka, mereka tetap membatasi totalitas dari individu dengan memandangnya dari segi salah satu fungsi, atau dari dorongan tertentu. Pengetahuan kita tentang manusia terpecah-pecah: kerapkali kita menggantikan keseluruhan dengan salah satu bagian. Kita berusaha menghindari kesalahan itu”

Datangnya pertanyaan mengenai manusia
·        Kekaguman
·        Ketakjuban
·        Frustrasi
·        Delusi
·        Pengalaman negatif
“aku menjadi masalah besar bagi diriku” kata Augustinus yang sedih karena kematian temannya
“karena kita adalah manusia yang akan mati…kita tidak akan puas dengan perubahan formasi sosial melulu, tetapi kita ingin mengetahui persoalan pribadi” (Adam Schaft)

Refleksi filosofis tentang manusia dapat tumbuh dari pengalaman akan kehampaan, alienasi, rutinitas, dan absurditas  sebagaimana digambarkan oleh Albert Camus


Yang di bahas dalam filsafat manusia:
¡  Mencari kekhasan manusia
¡  Manusia sebagai “ada-di-dunia”
¡  Evolusi
¡  Antarsubyektivitas (sosialitas manusia)
¡  Manusia sebagai eksistensi bertubuh
¡  Transendensi
¡  Manusia sebagai roh
¡  Pengetahuan manusia
¡  Kebebasan
¡  Kesejarahan/historisitas
¡  kebudayaan, sains dan teknologi
¡  Dimensi antropologis dari pekerjaan








Sumber:
Powerpoint "Filsafat Manusia Pengertian, Hakikat, Metode dan Tujuan" 
Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

2 komentar: