Kamis, 25 September 2014

Pertemuan VIII: Filsafat Manusia: Jiwa dan Badan

JIWA DAN BADAN




Badan dan jiwa adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kesatuan yang membentuk keutuhan pribadi manusia.

Plato mengatakan bahwa badan dan jiwa punya sifat yang berbeda. Badan sementara dan jiwa abadi.

Pembahasan:

  • 2 aliran yang melihat badan dan jiwa secara bertolak belakang : monoisme dan dualisme
  • Tanggapan terhadap kedua aliran
  • Pengertian dan hakikat badan dan jiwa.


Monoisme
Satu aliran yang menolak pandangan bahwa badan dan jiwa merupakan 2 unsur yang terpisah. Badan dan jiwa adalah satu substansi, keduanya satu kesatuan yang membentuk pribadi manusia. Bertentangan dengan hakikat manusia sesungguhnya.
3 bentuk aliran:
  1. Materialisme : Materi adalah dasar bagi segala hal yang ada. Manusia dan jiwa bersumber dari materi. kelemahan materialisme adalah tidak bisa melihat bahwa pengalaman bersifat personal.
  2. Teori identitas : Badan dan jiwa adalah elemen yang sama, hanya memiliki perbedaan arti. Mengakui aktivitas mental manusia. 
  3. Idealisme : peletak dasar ialah Rene Descartes yang mengemukakakn "cogito ergo sum". Hal yang diterangkan melalui pengalaman, nilai dan makna yang punya arti jika dihubungkan dengan jiwa.
Dualisme
Badan dan jiwa adalah 2 elemen yang berbeda dan terpisah. Badan dn jiwa memiliki perbedaan pengertian dan objek.
4 cabang dualisme :
  1. Interaksionalisme : Hubungan timbal balik antara badan dan jiwa
  2. Okkasionalisme : Memasukkan dimensi Ilahi dalam membicarakan hubungan badan dan jiwa. Hubungan peristiwa mental dan fisik terjadi karena campur tangan ilahi.
  3. Paralelisme : Sistem kejaidan ragawi. Alam merupakan sistem kejadian kejiwaan pada jiwa manusia.
  4. Epifenomenalisme : Hubungan jiwa dan badan dari fungsi syaraf.

Badan manusia
Badan adalah elemen dasar dalam bentuk pribadi manusia. Pandangan tradisional mengatakan badan adalah kumpulan berbagai entitas yang membentuk makhluk. Badan menyangkut keakuan, membicarakan tubuh adalah membicarakan diri. ( Gabriel Marcel). Hakikat badan adalah seluruh aktivitas entitas yang terjadi dalam badan, misalnya tertawa, menangis, berjalan,dll.

Jiwa manusia
Pandangan tradisional menyatakan bahwa jiwa adalah makhluk halus, tidak bisa ditangkap pleh indera. Jiwa harus dipahami sebagai kompleksitas kegiatan mental manusia. Jiwa menyadarkan manusia siapa dirinya.
James P. Pratt membagi kemampuan dasar manusia menjadi 4, yaitu:
  • Menghasilkan kualitas penginderaan
  • Menghasilkan makna yang berasal dari penginderaan khusus
  • Memberikan tanggapan terhadap hasil penginderaan.
  • Memberi tanggapan pada proses yang terjadi dalam pikiran demi kebaikan
Agustinus: Manusia hanya bisa melakukan penilaian terhadap tindakkannya karena dorongan dari jiwa. Jiwa mendorong manusia untuk melakukan hukum-hukum moral. Jika melakukan praktek moral maka jiwa berfungsi.










Sumber:
Powerpoint "Jiwa dan Badan" Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar