Kamis, 18 September 2014

Epistemologi

Definisi

Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu.
Epistemologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. Epistemologi sering di debatkan dan dibahas karena merupakan ilmu dari segala ilmu. Epistemologi juga berhubungan dengan kebenaran dan kenyataan.



Epistemologi adalah teori pengetahuan yang berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian - pengandaian, dasar-dasar serta pertanggung jawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki manusia.
Pengetahuan di peroleh dari akal, pancaindera dan berbagai metode. Metode ini antara lain, metode induktif, metode deduktif, metode postivisme, metode kontemplatis dan dialektif (dialog atau kesepakatan bersama).

Aliran:
1. Empirisme
Cara atau metode dalam filsafat yang mendasarkan cara memperoleh pengetahuan dengan melalui pengalaman. Tokoh dalam empirisme adalah John Locke dari Britania. Teori John Locke adalah tabula rasa yang menyatakan bahwa manusia saat lahir akalnya kosong, dalam  akal ini lah akan tercatat pengalaman-pengalaman indrawi sepanjang kehidupannya. Pengalaman itu tidak bisa disangkal. Akal budi menampung apa yang dialami untuk menerima hasil penginderaan.

2.Rasionalisme

Sember pengetahuan terletak pada akal bukan pada indera. Pengalaman dipandang sepagai sejenis perangsang bagi pikiran. Rasionalisme yakin bahwa kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide kita, bukannya di dalam diri barang sesuatu. Tokoh dalam rasionalisme adalah Rene Descartes yang menyatakan cogito ergo sum yang berarti saya berpikir maka saya ada.
Kebenaran mengandung makna mempunyai ide yang sesuai dengan kenyataan. Kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran dan diperoleh dengan akal budi.




3. Fenomenalisme
Kebenaran yang diperoleh dari gejala - gejala. Tokoh dalam fenomenalisme adalah Immanuel Kant yang mengurai pengalaman. Ia mendamaikan epirisme dan rasionalsime, menawarkan pandangan baru yang disebut fenomenalisme. Fenomenalisme menyatakan sesuatu bagaimana terdapat dalam dirinya sendiri merangsang alat indrawi kita dan diterima oleh akal dalam bentuk pengalaman dan disusun secara sistematis.



Sifat Epistemologi :

  • Kritis : mempertanyakan atau menguji cara kerja, pendekatan yang diperoleh, kesimpulan yang diterima dalam kognitif semua orang. Harus menyimpulkan dan bertanggung jawab dengan simpulan yang di katakan.
  • Normatif : menentukan tolak ukur atau norma penalaran tentang kebenaran pengetahuan. Menentukan ukuran berdasarkan apa dan sesuai atau tidak dengan norma yang ada.
  • Evaluatif : menilai apakah suatu keyakinan, pendapat suatu teori pengetahuan dapat dipertanggungjawabkan dan di jamin kebenarannya secara logis dan akurat.

Dasar dan Sumber Pengetahuan:

  • Pengalaman manusia
  • Ingatan
  • Penengasan tentang apa yang diobservasi (kesaksian)
  • Minat dan rasa ingin tahu
  • Pikiran dan penalaran
  • Logika (berpikir tepat dan logis)
  • Bahasa (ekspresi pemikiran manusia melalui ujaran atau tulisan)
  • Kebutuhan hidup manusia (mendorong terjadinya IPTEK)

Struktur Ilmu Pengetahuan

Ada 2 kutub yaitu:
  • Kesadaran sebagai subjek yang menyadari atau mengetahui.
  • Kesadaran sebagai objek yang disadari atau diketahui.
Hubungan antara subjek (S) dan objek (O) menghasilkan pengetahuan.

Teori Kebenaran

  • Korespondensi : subjek yakin bahwa objek sesuai dengan kenyataannya. Bersifat subjektif. contoh: saya melihat botol berwarna biru, kenyataannya botol itu memang berwarna biru.
  • Koherensi : ada kesesuaian pendapat dari beberapa subjek terhadap objek.Bersifat objektif.
  • Pragmatis : sesuatu memiliki kegunaannya. contoh: AC berguna untuk mendinginkan ruangan.
  • Konsensus : ada kesepakatan yang disertai alasan tertentu. 
  • Semantik : mengetahui dengan tepat arti dari suatu kata.


Pada pertemuan ke-3 kelas filsafat ini Dosen mengadakan debat tentang pilkada langsung dan tidak langsung juga debat mengenai pergaulan bebas. Tentunya perdebatan ini di dasarkan pada nilai nilai epistemologis. Pembahasan debat ini akan saya tuliskan pada post berikutnya.





Sumber:
Powerpoint  "Epistemologi" Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

1 komentar: