Selasa, 16 September 2014

Pencabangan Filsafat



Pembagian Filsafat



Pada tahap awal filsafat mencakup seluruh ilmu pengetahuan, lalu makin rasional dan sistematis. Kemudian pengetahuan manusia makin luas dan bertambah banyak, tapi makin khusus, sehingga disiplin ilmu memisahkan diri dari filsafat. Ketika filsafat telah berdiri sendiri, masalah pokok filsafat semakin banyak. Maka filsafat dibagi sesuai dengan kelompok permasalahan yang disebut cabang filsafat.





Tokoh-tokoh yang Berjasa dalam Pembagian Filsafat Adalah :
• Aristoteles : Fils. Spektulatif/Teoretis, praktika, produktif. 
                       Analitika dan Dialektika masuk dalam metode dasar bagi pengembangan filsafat.
• Christian Wolff (1679-1754) : Logika, Ontologi, Kosmologi, Psikologi, Teologi Naturalis, Etika.
• Will Durant (The Story of Philosophy, 1926) : Logika, Estetika, Etika, Politika, Metafisika.
• Eerste Nederlandse Systematich Ingerichte Encyclopaedie-ENSIE : Metafisika, Logika,
   Epistemologi, Filsafat Ilmu, Fils. Naturalis, Fils. Kultural, Fils. Sejarah, Estetika, Etika, Fils. Manusia.

• The World University Encyclopedia : Sejarah filsafat, Metafisika, Epistemologi, Logika, Etika, Estetika.

Pembagian Cabang Filsafat Secara Umum :
1. Epistemologi  : Filsafat ilmu pengetahuan
2. Metafisika  : Ontologi, Kosmologi, Teologi metafisik, Antropologi
3. Logika  : Ilmu berpikir kritis
4. Etika  : Filsafat tingkah laku
5. Estetika  : Filsafat keindahan
6. Aksiologi  : Filsafat Nilai
7. Filsafat Khusus berbagai disiplin ilmu: Fils. Pendidikan, Fils. Agama, Fils. Hukum, Fils. Ekonomi, dll.


1. Epistemologi

Epistemologi berasal dari kata epitemologis, yang terdiri dari 2 kata yaitu episteme yang berarti
pengetahuan dan logos yang berarti kata, percakapan,pikiran, ilmu. Jadi epistemologi adalah kata,
percakapan, pikiran atau ilmu pengetahuan. Pokok persoalan Epistemologi adalah sumber, asal mula,
sifat dasar, batas, jangkauan, validitas.

Pengetahuan memiliki subjek yaitu mengetahui dan objek yaitu sesuatu yang kita ketahui.
Pengetahuan berhubungan erat dengan kebenaran, karena demi kebenaran-lah pengetahuan ada.
3 Jenis pengetahuan:
            •Pengetahuan biasa : pra-ilmiah, karena hasil pencerapan indrawi dan hasil pemikiran rasional yang masih harus diuji lebih lanjut kebenarannya.
            •Pengetahuan ilmiah : diperoleh lewat metode ilmiah dan dapat dijamin kepastian kebenarannya.
            •Pengetahuan filsafati : pemikiran resional yang didasarkan pada pemahaman dan pemikiran logis,
              analitis dan sistematis.

Sumber-sumber pengetahuan:
Plato, Descartes, Spinoza, Leibniz : Sumber pengetahuan adalah akal budi atau rasio.
Bacon, Hobbes, Locke : Pengalaman inderawi. Seluruh ide, konsep manusia berasal dari pengalaman, dan bersifat aposteriori.
John Locke : Ide manusia berasal dari sensasi, refleksi terhadap ide sensatif itu.
Immanuel Kant : Walau ide dan konsep apriori, ia bisa diaplikasikan bila ada pengalaman. Akal budi manusia bisa berfungsi bila dihubungkan dengan pengalaman.

Adakah pengetahuan yang benar dan pasti?
David Hume : Serang dasar pengetahuan empiris. Tidak ada generalisasi pengalaman yang dapat dibenarkan secara rasional. Generalisasi induktif sekedar berharap.
Thomas Reid : Menyanggah presuposisi sentral Hume. argumen rasional falsafati akan terusmenerus memerlukan argumen rasional falsafati tak terbatas.
Albert Camus : Manusia berusaha menakar makna dari sesuatu yang pada hakekatnya tak bermakna. Baginya, tidak ada makna, tidak ada pengetahuan yang benar secara objektif.

Kesahihan Pengetahuan
Ada 3 teori mengenai kesasihan pengetahuan :
1. Teori kesahihan koherensi : memiliki hubungan dengan gagasan proposisi sebelumnya yang sahih.
2. Teori kesahihan korespondensi : proposisi bersesuaian dengan realitas, punya kaitan erat dengan  kepastian inderawi.
3. Teori kesahihan pragmatis : proposisi punya kegunaan bagi yang memiliki pengetahuan.
4. Teori kesahihan logikal : memiliki term berbeda, tapi berisi informasi sama dan tak perlu dibuktikan lagi, misSiklus adalah lingkaran, lingkaran itu bulat (Lingkaran bulat tak perlu dibuktikan kebenarannya).

2. Metafisika


Metafisika berasal dari bahasa Yunani yaitu meta yang berarti setelah dan phusika yang berarti hal - hal
di alam. Maka metafisika dapat diartikan sebagai setelah atau sesudah fisika. Metafisika merupakan istilah
Andrikos dari Rhodes untuk 14 buku Aristoteles yang ditempatkan setelah 8 buku fisika yg ditulis pula oleh
Aristoteles. Maka filsafat pertama dikatakan sebagai metafisika dan filsafat kedua adalah fisika.

Ragam arti metafisika:
- Upaya mengkarakterisasi realitas sebagai keseluruhan (totalitas).
- Usaha menyelidiki apakah hakikat yang berada di balik kenyataan.
- Secara umum : Pembahasan filsafati yang komprehensif mengenai seluruh realitas atau segala sesuatu yang ada.

Pembagian metafisika dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Metafisika Umum (Ontologi)
  Ada 3 teori ontologis:
   - Idealisme : Ada sesungguhnya berada di dunia ide. Yang tampak nyata dalam indrawi hanya  bayangan dari yang sesungguhnya. Tokoh: Berkeley, I.Kant, dan Hegel.
   - Materialisme : Menolak hal yang tidak kelihatan. Ada kebenarannya semata-mata material. Realitas adalah alam kebendaan. Tokoh: Leukippos, Hobes, L.A. Feuerbach.
   - Dualisme : Tipe fundamental substansi ialah materi (fisis) dan mental (tidak kelihatan secara fisis). Harus dibedakan dengan monisme dan pluralisme (teori tentang jumlah substansi).

b.Metafisika Khusus :
   - Kosmologi
   Berasal dari kata kosmos yang berarti dunia ketertiban dan logos yang berarti kata, ilmu. Berisi tentang percakapan alam ketertiban paling fundamental dari seluruh realitas. Alam sebagai totalitas dari  fenomena yang disoroti : ruang dan waktu, kebutuhan, perubahan.
   - Teologi Metafisik
   Dikenal dengan Theodicea yang membahas kepercayaan pada Allah di tengah kejahatan yang meraja lela. Membahas eksistensi Allah yang lepas dari kepercayaan agama.
   - Argumen Ontologis
   Semua manusia memiliki ide tentang Allah. Realitas lebih indah dari ide. Tuhan pasti ada dan realitasnya pasti lebih sempurna dari ide manusia tentang Tuhan.
       • Argumen kosmologis : setiap akibat pasti punya sebab. Dunia (kosmos) adalah akibat. Penyebab adanya dunia ialah Tuhan.
       • Argumen teleologis : Segala sesuatu ada tujuannya. Seluruh realitas tidak terjadi dengan sendirinya. Pengatur tujuan adalah Tuhan.
       • Argumen moral : Manusia bermoral karena dpt membedakan yang baik dan buruk. Dasar dan sumber
        moralitas adalah Allah.
       • Filsafat Stoa: panteistissegala sesuatu dijadikan oleh kekuatan ilahi/kekuatan alam. Spinoza melihat segala sesuatu yang ada adalah Allah. Skeptisisme sebaliknya meragukan adanya Allah.
      • David Hume: Tidak ada bukti yang benar-benar sahih yang membuktikan Allah ada. Hume menolak Allah dan kebenaran agama.
      • Feuerbach: religi tercipta oleh hakekat manusia sendiri, yakni egoisme.nAllah adalah gambaran keinginan manusia. Allah tak lain dari apa yang diinginkan manusia.
      • F. Nietzche: Konsep Allah dalam agama kristen adalah buruk, karena Allah dianggap sbg Allah yang lemahIa berkesimpulan Allah itu sudah mati.
      • Sigmund Freund: tiga fungsi Allah yang utama, yaitu 
       a) penguasa alam, b) agama mendamaikan manusia
        dengan nasibnya yg mengerikan, c) Allah menjaga agar ketentuan/peraturan budaya dilaksanakan.











Powerpoint  "Pembagian Filsafat" Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara

1 komentar:

  1. Penjelasan mengenai pencabangan filsafat diatas, hampir sama dengan buku tentang pencabangan model-model komunikasi yang saya baca tadi di toko buku. Ternyata bidang komunikasi seperti program studi yang saya pilih saat ini, sangat luas. Jadi, ada untungnya bagi saya membaca blog ini. Terima kasih:)

    BalasHapus