Kompleksitas Pengetahuan Manusia
Pengetahuan
nilai bagi makhluk yang mempunyai pengetahuan adalah suatu kekayaan dan
kesempurnaan.Ada suatu korealasi antara pengetahuan dan “ada”, antara tingkat
pengetahuan suatu “pengada” dan tingkat kepenuhan yang dapat diberikannya
kepada sksitensinya (Leahy.2001:95).Berkat pengetahuanlah semua yang terdapat
di dalam dan di luar kita dapat menjadi nyata.Pengetahuan kita adalah sekaligud
inderawi dan intelektif.Inderawi mencapai secara langsung, melalui
penglihatan,telinga,indrawi batin memperlihatkan pada kita ,dengan ingatan dan
khayalan, baik yang tidak ada lagi atau yang belum pernah.
Pengetahuan
adalah perseptif ketika sampai muncul secara spontan, ia memungkinkan kita
untuk menyesuaikan secara langsung dengan situasi yang disajikan menyatakan
dirinya lebih melalui gerakan tangan, tingkah laku, gerakan, dari pada dengan
perkataan yang dipikirkan dan keterangan yang jelas.
Pengetahuan
adalah reflektif membuat objektif kodrat dari manusia realitas apa
pun.Mengungkapkannya baik dalam bentuk ide, konsep, definisi dan putusan maupun
bentuk lambing, mitos atau karya.
Pengetahuan
adalah diskurif memperhatikan suatu objek dari benda, kemudian suatu aspek yang
lain, pergi dari dating dari keseluruhan ke bagian - bagian dan dari bagian -
bagian ke seluruhan, dari akibat ke sebab dan dari seba akibat, prinsip ke
konsekwensi dan dari konsekwensi ke prinsip dan sebagainya.
Pengetahuan adalah
induitif menangkap secara langsung benda atau situasi dalam salah satu
aspeknya, melompat dari suatu unsur atau tanda langsung ke kesimpulan.Langkah -
langkah yang harus dilewati berkat refleksi, deduksi dan analaisis, antara
titik tolak suatu masalah dan pemecahannya.
Pengetahuan
adalah induktif ketika ia menarik yang universal dari yang individual.Deduktif
ketika,sebaliknya, ia menarik yang individual dari yang umum atau universal.
Pengetahuan
adalah kontemplatif ketika ia mempertimbangkan hal -hal dalam dirinya sendiri
dan untuk dirinya.
Pengetahuan
adalah spekulatif ketika ia mempertimbangkan hal - hal dalam ide - ide atau
konsep -konsep tentang hal - hal itu.
Pengetahuan
menjadi praktis kalau ia mempertimbangkan hal - hal menurut bagaimana mereka bisa
digunakan.
Pengetahuan juga
bersifat sinergis apabila ia menggunakan seluruh keadaan dari subjek ( yang
sedang mengetahui ), keseluruhan yang dikoordinasikan dari anggota -
anggotanya, organ-organnya, kemampuan - kemampuannya yang indrawi.
Arti pengetahuan
Pengetahuan
adalah kegiatan yang mempengaruhi subjek ( yang mengetahui) dalam
dirinya.Pengetahuan adalah suatu ketentuan yang memperkaya eksistensi
subjek.Pengetahuan adalah suatu kesempurnaan yang mengembangkan
eksistensi.Mengetahui merupakan kegaiatan yang menjadikan subjek
berkomunikasi.Relasional karena lewatnyalah saya masuk ke dalam hubungan, ada
dalam hubungan dengan suatu yang lain.Trans-subjektif dengan pengertian bahwa
kegiatan yang menjadikan orang keluar dari keterbatasan-keterbatasannya dan
mentransendensikan subjektivitasnya.
Andaikan
pengetahuan
1.dari segi
subjek
Supaya makhluk
hidup itu bias mempunyai kesempurnaan yang dinamakan pengetahuan,
dikarakterisasikan :
a.Keterbukaan
B.Kemampuan
menyambut
c.Interiotas
Akar asal semua
karakter itu adalah dimensi supramaterial si pengenal.
2.Dari segi
objek
Bentuk suatu
benda adalah bukan hanya apa yang memberi kodrat, tetapi juga memberikan
kegiatan dan tujuan tertentu kepadanya.Dari bentuknya benda menerima baik “ada”
maupun donamisme dari tujuan khas.Mengerti bentuk dalam arti eidos suatu objek
adalah juga menangkap orientasi dan signifikasi, adalah mengerti mengapa dan
untuk apa dia dibuat.Misalnya, menangkap eidos pisau berarti mengerti sekaligus
untuk apa pisau dibuat.Watak kodrati pengetahuan manusia yang paling tinggi,
yaitu pengetahuan intelektif, maka perlu dilengkapi dengan “manusia mengerti”
Bukan
Intelengensi Manusia
Pengetahuan
manusia adalah sekaligus indrawi dan intelektif.Pengetahuan inderawi dan
pengetahuan intelektif bersifat singergis, berakt inderawi pengetahuan manusia
menyerupai pengetahuan hewan dan berkat keduanya ia melebihi secara
esensial.Jikalau pancaindera sama sekali tidak berfungsi, maka juga intelegensi
tidak dapat berfungsi dan tinggal lumpuh.Pengetahuan intelektif, harus
dibebedakan dengan pengetahuan inderawi, yaitu dari pengetahuan yang dihasilkan
oleh indera eksten kita saja.Sifat khas dari pancaindera adalah mencapai
langsung kualitas ini atau itu dari objek konkret yang sedang ditunjukkan
kepadanya, sedangkan sifat dari intelegensi menangkap kodart objek dan tetap
menyimpannya dalam dirinya sehingga dapat dipertimbangkan objek itu bagi
dirinya baik objeknya masih ada tau tidak ada.
Perbedaan
radikal antara pengetahuan manusia inderawi hewan dengan pengetahuan inderawi
manusia terletak dalam fakta struktural,
mPengetahuan inderawi manusia lebih diilhami oleh intelegensi sebagai
tujuan.Inderawi batin adalah ingatan dan imajinasi , keduanya merupakan
intelegensi , namun Pancaindera hanya mengambarkan segi-segi material dan
konkret serta individualisasikan, sedangkan itu menangkap, menyatakan,
menyimpan, membangkitkan, dan mempertimbangkan ( konsep atau ide) struktur
esensial, susunan metafisik, eidos dari objek itu.Perbedaan intelegendi dengan
indera batain lainnya disebut sebagai estimasi dan kogitatif.Menangkap sesuatu
objek berguna atau merugikan, menangkat tanpa arti fundamental itulah yang
dilakukan oleh bianatang dan anak kecil, menangkap arti fundamentalnya
karakteristik, intelegensi manusia dewasa.
Apa yang Bukan
Seluruh Intelegensi Manusia
Intelegensi
tidak bisa diidentikasikan dengan insight, yang terdiri dari apersepsi atau
aprehensi tentang apa yang esensial dalam suatu realitas atau yang perlu dalam
gejala.Insight bukanlah merupakan keseluruhan kegiatan intelektual.Sebelum apa
yang ditangkap dalam suatu insight boleh ditegaskan secara sah, maka hal itu
harus dibuktikan dan diverifikasikan melalui jalan penalaran atau refleksi.
Penalaran sendiri bukanlah keseluruhan intelegensi, bila bersifat induktif maka
dia mulai dari suatu atau banyak fakta untuk sampai kepada satu esensi atau
hokum.Bila bersifat deduktif, maka ia mulai dari suatu prinsip untuk mencapai
kesimpulan.
Sifat dan Objek
Intelegensi Manusia
Intelegensi
manusia dewasa terletak pada objektivitasnya, Menurut Decartes bahwa roh justru
memungkin untuk mencapai hakikat sendiri dari realitas, sedangkan panca indera
hanya memberitahukan kepada kita yang apa yang berguna atau apa yang merugikan
dari hal - hal tersebut.Menurut psikologi kontemporer yang tidak memtentangkan
intelegensi dengan pancaindera, tetapi membandingkan intelegensi orang dewasa
dengan intelegensi anak, intelegensi orang dewasa dapat dikenal dengan
objeknya, sedangkan intelegensi anak bersifat egosentris.Intelligere berasal dari
kata “intus” berarti dalam.Legere berarti membaca dan menangkap.Sehingga
intellegere berarti “ membaca “ dimensi dalam.Insight yaitu mengenal sebagai
ciri khas dari intelegensi.Menjadi inteligen sesungguhnya berarti menangkap apa
yang fundamental pada jenis yang ini atau macam “ada” yang itu , berarti
menangkap apa yang esensial dari suatu gejala, melihat apa yang hakiki dalam
kegiatan ini atau itu.Intelek itu mencapai yang universal sedangkan pancaindera
menyangkut hal - hal yang individual.Disamping bersifat objektif,
mendalam,tersetruktur, objek khas dari intelegensi manusia dewasa ini juga
bersifat tak terbatas.Objek dari intelegensi ialah “ada” yakni segala sesuatu
ada, yang pernah ada dan mungkin akan ada baik berupa kenyataan maupun khayalan
atau hanya dikonsepsi saja.
Segala
penegasan,penilaian, kita didasarkan kepada beberapa prinsip :
1.Prinsip
identitas,
2.Prinsip alasan
yang mencukupi,
3.Prinsip
kausalitas efisien,
Prinsip -
prinsip di atas merupakan “dinamisme dari “ada” dalam kegiatan intelektual
kita.Seluruh aktivitas intelegensi kita tergantung pada prinsip - prinsip
itu.Intelegensi kita menggunakan mereka lebih dari pada melihat mereka, dari
aspek roh bisa dikatakan prinsip itu merupakan kehadiran yang menerangi
intelegensi.
Kegiatan Intelegensi
Manusia
Kondisi apakah
suatu intelegensi yang terjelma berkegiatan :
A)Intelegensi
merupakan salah satu kemampuan manusia dan beroperasi dengan partisipasi semua
kemampuan lain.
B)Apa yang
dimengertinya selalu dipahami.
C)Tak bisa
memahami sesuatu secara mendalam dengan seketika, melainkan secara progresif,
memerlukan waktu dan mengandaikan adanya intervensi yang konstan dari daya
ingat.
D)Intelegensi
melalui aktivitas dinamisme intelektual saja, perlu kehendak, keyakinan
,keberanian , dan kesabaran.
E)Untuk dapat
mengerti dibutuhkan bantuan dan kolaborasi, perlu informasi terhadap suatu
objek.
Persepsi yaitu
semacam pengetahuan sepontan prasadar dan pra - pribadi tentang dunia di maka
kita berada.Kegiatan kognitif yang disadari adalah munculnya pikiran dalam
diri.Kegiatan yang terjadi di dalam dan di sekeliling dinamakan aprehensi.
Insight adalah
intelegensi yang berhasil menembus suatu data, menangkap eidosnya, bahwa
intelegensi mampu mengandaian atau mengabstraksikan untuk menerangkan data sehingga
jelas ciri - ciri pokoknya.Diskursif “ dis-currere” berarti berlari ke berbagai
arah.Bagi para psikolog beriteligensi berarti mampu untuk menggunakan jenis
bahasa, bahasa konseptual yang mengungkapkan nama - nama benda atau simbol
matematik dan ilmiah.Bahasa itu akan digunakan setiap kali orang mengungkapkan
apa yang unit dan khas pada dirinya.
Kodrat
intelegensi Manusia
Intelegensi
melewati batas - batas organis selalu diakui oleh filosuf besar.Keunggulan itu
disebabkan karena intelegensi merupakan suatu keterbukaan dan kemampuan
menerima yang murni, ia bersifat tak berubah dan mengandung norma - norma yang
stabil.Jiwa ada dalam badan tetapi badanlah yang dikandung jiwa.Tingkat
tertinggi immaterialitas itu yang membedakan intelegensi secara esensial dari
yang indrawi dinamakan spiritualistas, yang semula berarti hembusan dan angin,
kemudian pernafasan, akhirnya menunjukkan kecakapan yang merupakan ciri khas
intelegensi , untuk masuk dan menembus dimana - mana , untuk mencapai apa yang
halus dan mendalam, untuk mejelajahi dunia dan mengisi ruang angkasa dan bahkan
membawa diri manusia sampai ke yang mutlak.Intelegensilah yang mendasari
martabat yaitu kemampuan mutlak, yang mendasari otonomi dan
kebebasannya.Intelegensi adalah prinsip kekekalan dalam diri kita, kematian
bukanlah kehancuran total, karena adanya roh yang tidak musnah bersama dengan
daging.Jika kehidupan mental membanjiri kehidupan otak, jika otak itu hanya
mengungkapkan dalam bentuk gerakan - gerakan yang terjadi dalam kesadaran ,
maka hidup sesudah mati menjadi suatu yang mungkin sekali.
1.Knowledge
Pengetahuan itu
dikatakan indrawi lahir atau indrawi luar kalau orang mencapainya secara
langsung, melalui penglihatan, pendengaran , pembau, perasaan, serta peraba
setiap kenyataan yang mengelilinginya.Pengetahuan indrawi batin ketika
menampakkan dirinya kepada orang dengan ingatan dan khyalan , baik mengenai apa
yang tidak ada lagi atau yang belum pernah ada maupun yang terdapat di luar
jangkauannya.Pengetahuan seterusnya disebut perseptif.
Ada 8 jenis
pengetahuan :
·
Pengetahuan perseptif
·
Pengetahuan refleksif
·
Pengetahuan diskurif
·
Pengetahuan intuitif
·
Pengetahuan induktif
·
Pengetahuan kontemplatif
·
Pengetahuan spekulatif
·
Pengetahuan sinergis
2.Intelligence
Inteligensi
diambil dari kata intellectus dan kata kerja intellegere.Terdiri dari kata
intus yang artinya dalam pikiran atau akal, legere yang berarti membaca atau
menangkap.Berarti membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menangkap
artinya yang dalam.Inteligensi adalah kegiatan dari suatu organisme dalam
menyesuaikan diri dengan situasi - situasi, dengan menggunakan kombinasi
fungsi-fungsi seperti persepsi, ingatan, konseptual, abstraksi, imajinasi,
atensi,konsentrasi.Seleksi releasi, rencana , ekstrapolasi, prediksi,
kontrol,memilih,mengarahkan.Berbeda dengan naluri, kebiasaan, adat istiadat,
hafalan tanpa mempergunakan pikiran ,tradisi.Pada tingkat intelek yang lebih
tinggi, dapat diartikan sebagai proses pemechan masalah - masalah dengan
penggunaan pemikiran abstrak.Tingkat- tingkat inteligensi yang lebih tinggi
berisi unsur - unsur seperti simbolisasi dan komunikasi pemikiran abstrak,
analisis kriritis, dan rekonstruksi untuk diterapkan pada kemungkinan -
kemungkinan lebih lanjut dan pada situasi - siatuasi yang terkait, entah
praksit atau teoretis.
nice posting 100 yaaa nilainya
BalasHapusblognya bagus, nilainya 100 ya :D
BalasHapus