3. Aksiologi
Aksiologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu axios yang berarti nilai dan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dapat dikatakan sebagai nilai yang berkaitan dengan kegunaan.
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi sebagai ilmu membicarakan tujuan ilmu itu sendiri.
Pengertian aksiologi lainnya...
- Surisumantri : Aksiologi merupakan teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang di peroleh
- Aksiologi adalah kajian tentang kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika.
- Aksiologi adalah bagian dari filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk, benar dan salah, serta cara dan tujuan dari perbuatan manusia.
- Aksiologi merumuskan suatu teori yang konsisten mengenai perilaku etis.
- Aksiologi memberikan jawaban untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu di pergunakan.
- Aksiologi : bagaimana kaitan antara cara pengetahuan dengan kaidah - kaidah nilai. dan bagaimana penentuan objek yang di telaah berdasarkan pilihan-pilihan nilai. Nilai dalam aksiologi adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
Fakta dan Nilai
Aksiologi membedakan "yang ada" dengan nilai, membedakan fakta dan nilai.
Fakta adalah sesuatu yang ada secara nyata dan berlangsung begitu saja. Fakta dapat dilukiskan secara objektif, ditemukan dalam konteks deskriptif dan fakta selalu mendahului nilai. Fakta terjadi terlebih dahulu kemudian nilai muncul dari fakta itu.
Nilai adalah sesuatu yang mengikat, berlaku atau mengimbau kita. Nilai berperan dalam suasana apresiasi.
Contoh : Fakta yang terjadi adalah gunung meletus, letusan gunung bisa punya nilai bagi orang yang tidak sama bagi orang lain.
Nilai memiliki 3 ciri :
- Berkaitan dengan subjek
- Tampil dalam konteks praktis
- Menyangkut sifat yang ditambah oleh subjek pada sifat yang dimiliki objek.
Macam - macam nilai :
- Nilai ekonomis (hukum ekonimi)
- Nilai estetis (saat menikmati lagu atau lukisan yang indah)
Nilai moral :
Setiap nilai berbobot moral jika diikut sertakan dengan tingkah laku moral. Kejujuran sebagai nilai moral menjadi kosong bila tidak diikut sertakan dengan nilai lain seperti nilai ekonomis. Nilai dibagi menjadi 4 kelompok : 1. Nilai yang menyangkut kesenangan dan ketidaksenangan (berhubungan dengan alat indera)
2. Nilai - nilai vitalitas (perasaan halus, kasar, luhur, dll.)
3. Nilai rohani : nilai estetsis (baik/buruk) benar salah
(tidak terikat pada permasalah indrawi)
(tidak terikat pada permasalah indrawi)
4. Nilai religius : nilai kudus atau tidak kudus yang menyangkut pada objek absolut.
Dalam pengelompokan tersebut terdapat hirarki atau tingkatan. Bermulai dari nilai kesenangan (tingkat terendah) sampai nilai religius (nilai tertinggi).
Ciri - ciri nilai Moral:
- Berkaitan dengan tanggung jawab kita sebagai manusia. Nilai moral diwujudkan dalam perbuatan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab. (dilihat dari perilaku manusia).
- Berkaitan dengan hati nurani.
- Mewajibkan untuk dilakukan. misalnya aturan dalam adat tertentu.
- Bersifat formal, tidak ada nilai moral yang murni terlepas dari nilai lain karena nilai yang ada akan terkait satu sama lain.
Nilai moral memiliki kekuatan besar yang memaksa untuk menerimanya walaupun bertentangan dengan hasrat kecenderungan dan kepentingan pribadi kita.
Nilai itu tidak ada untuk dirinya sendiri tetapi nilai butuh pengembangan untuk berada. Nilai tampak pada kita seolah-olah hanya merupakan kualitas dari pengembangan nilai mislanya keindahan dari lukisan, kegunaan dari sebuah peralatan. Jadi nilai bukan benda atau unsur benda, melainkan kualitas yang dimiliki objek tertentu yang dikatakan "baik".
Pembagian Aksiologi
- Etika (Filsafat etika), mengkaji tentang prinsip-prinsip dan konsep-konsep yang mendasari penilaian terhadap perilaku manusia. Digunakan untuk membedakan hal-hal, perbuatan-perbuatan atau manusia-manusia lainnya. Etika sebagai filsafat yang memuat pendapat, norma dan istilah moral. Etika juga dikaitkan dengan sopan santun dalam pergaulan.
- Estetika (Filsafat keindahan), mengkaji prinsip-prinsip yang mendasari penilaian atas berbagai bentuk seni, mengkaji tujuan seni, peranan rasa dalam pertimbangan estetika dan bagaimana kita bisa mengenal karya besar seni. Estetika berkenaan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki manusia terhadap lingkungan dan fenomena di sekelilingnya.
Objektivitas dan Subjektivitas Nilai:
Nilai kadang bersifat objektif namun kadang bersifat subjektif.
Objektif jika nilai - nilai tidak bergantung pada subjek atau kesadaran yang ternilai. Tolak ukur berada pada objek. Kebenaran bergantung pada objektivitas fakta bukan pendapat individu.
Subjektif jika subjek berperan dalam penilaian. Kesadaran manusia menjadi tolak ukur. Memperhatikan pandangan yang dimiliki akal budi manusia (perasaan senang atau tidak senang).
Peranan Nilai Bagi Kita:
- Nilai merupakan objek sejati bagi tindakan manusia.
- Mengarahkan manusia dan memberi daya tarik bagi manusia dalam membentuk diri melalui tindakan.
- Menata hubugan sosial dengan masyarakat.
- Memperkuat identitas kita sebagai manusia.
If you want to achieve excellence, you can get there today.
As of this second, quit doing less-than-excellent work.
~Thomas J. Watso
:D
Sumber:
Powerpoint "Aksiologi" Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Powerpoint "Aksiologi" Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
Hai admin
BalasHapusBagus nih.. Pembahasan dan kata2nya jelas..
Berguna buat yang mw mengenal psikologi..
Lanjutin tentang psikologinya.. hehe
Bagus nih pembahasannya jadi makin lebih ngerti deh,ditunggu yaa post-an berikutnya:)
BalasHapusNah ini unik,point penting nya di tulis pake warna beda,bikin gampang di baca.. keep going yaaa
BalasHapusbagus nih, bervariasi warna-warnanya.. mudah dipahami untuk dibaca... lanjutkannn.......
BalasHapus