Selasa, 30 September 2014

INTELIGENSI DAN PENGETAHUAN MANUSIA

Kompleksitas Pengetahuan Manusia
Pengetahuan nilai bagi makhluk yang mempunyai pengetahuan adalah suatu kekayaan dan kesempurnaan.Ada suatu korealasi antara pengetahuan dan “ada”, antara tingkat pengetahuan suatu “pengada” dan tingkat kepenuhan yang dapat diberikannya kepada sksitensinya (Leahy.2001:95).Berkat pengetahuanlah semua yang terdapat di dalam dan di luar kita dapat menjadi nyata.Pengetahuan kita adalah sekaligud inderawi dan intelektif.Inderawi mencapai secara langsung, melalui penglihatan,telinga,indrawi batin memperlihatkan pada kita ,dengan ingatan dan khayalan, baik yang tidak ada lagi atau yang belum pernah.

Pengetahuan adalah perseptif ketika sampai muncul secara spontan, ia memungkinkan kita untuk menyesuaikan secara langsung dengan situasi yang disajikan menyatakan dirinya lebih melalui gerakan tangan, tingkah laku, gerakan, dari pada dengan perkataan yang dipikirkan dan keterangan yang jelas.


Pengetahuan adalah reflektif membuat objektif kodrat dari manusia realitas apa pun.Mengungkapkannya baik dalam bentuk ide, konsep, definisi dan putusan maupun bentuk lambing, mitos atau karya.

Pengetahuan adalah diskurif memperhatikan suatu objek dari benda, kemudian suatu aspek yang lain, pergi dari dating dari keseluruhan ke bagian - bagian dan dari bagian - bagian ke seluruhan, dari akibat ke sebab dan dari seba akibat, prinsip ke konsekwensi dan dari konsekwensi ke prinsip dan sebagainya.

Pengetahuan adalah induitif menangkap secara langsung benda atau situasi dalam salah satu aspeknya, melompat dari suatu unsur atau tanda langsung ke kesimpulan.Langkah - langkah yang harus dilewati berkat refleksi, deduksi dan analaisis, antara titik tolak suatu masalah dan pemecahannya.

Pengetahuan adalah induktif ketika ia menarik yang universal dari yang individual.Deduktif ketika,sebaliknya, ia menarik yang individual dari yang umum atau universal.
Pengetahuan adalah kontemplatif ketika ia mempertimbangkan hal -hal dalam dirinya sendiri dan untuk dirinya.

Pengetahuan adalah spekulatif ketika ia mempertimbangkan hal - hal dalam ide - ide atau konsep -konsep tentang hal - hal itu.

Pengetahuan menjadi praktis kalau ia mempertimbangkan hal - hal menurut bagaimana mereka bisa digunakan.

Pengetahuan juga bersifat sinergis apabila ia menggunakan seluruh keadaan dari subjek ( yang sedang mengetahui ), keseluruhan yang dikoordinasikan dari anggota - anggotanya, organ-organnya, kemampuan - kemampuannya yang indrawi.

Arti pengetahuan
Pengetahuan adalah kegiatan yang mempengaruhi subjek ( yang mengetahui) dalam dirinya.Pengetahuan adalah suatu ketentuan yang memperkaya eksistensi subjek.Pengetahuan adalah suatu kesempurnaan yang mengembangkan eksistensi.Mengetahui merupakan kegaiatan yang menjadikan subjek berkomunikasi.Relasional karena lewatnyalah saya masuk ke dalam hubungan, ada dalam hubungan dengan suatu yang lain.Trans-subjektif dengan pengertian bahwa kegiatan yang menjadikan orang keluar dari keterbatasan-keterbatasannya dan mentransendensikan subjektivitasnya.

Andaikan pengetahuan

1.dari segi subjek
Supaya makhluk hidup itu bias mempunyai kesempurnaan yang dinamakan pengetahuan, dikarakterisasikan :
a.Keterbukaan
B.Kemampuan menyambut
c.Interiotas

Akar asal semua karakter itu adalah dimensi supramaterial si pengenal.

2.Dari segi objek

Bentuk suatu benda adalah bukan hanya apa yang memberi kodrat, tetapi juga memberikan kegiatan dan tujuan tertentu kepadanya.Dari bentuknya benda menerima baik “ada” maupun donamisme dari tujuan khas.Mengerti bentuk dalam arti eidos suatu objek adalah juga menangkap orientasi dan signifikasi, adalah mengerti mengapa dan untuk apa dia dibuat.Misalnya, menangkap eidos pisau berarti mengerti sekaligus untuk apa pisau dibuat.Watak kodrati pengetahuan manusia yang paling tinggi, yaitu pengetahuan intelektif, maka perlu dilengkapi dengan “manusia mengerti”

Bukan Intelengensi Manusia
Pengetahuan manusia adalah sekaligus indrawi dan intelektif.Pengetahuan inderawi dan pengetahuan intelektif bersifat singergis, berakt inderawi pengetahuan manusia menyerupai pengetahuan hewan dan berkat keduanya ia melebihi secara esensial.Jikalau pancaindera sama sekali tidak berfungsi, maka juga intelegensi tidak dapat berfungsi dan tinggal lumpuh.Pengetahuan intelektif, harus dibebedakan dengan pengetahuan inderawi, yaitu dari pengetahuan yang dihasilkan oleh indera eksten kita saja.Sifat khas dari pancaindera adalah mencapai langsung kualitas ini atau itu dari objek konkret yang sedang ditunjukkan kepadanya, sedangkan sifat dari intelegensi menangkap kodart objek dan tetap menyimpannya dalam dirinya sehingga dapat dipertimbangkan objek itu bagi dirinya baik objeknya masih ada tau tidak ada.
Perbedaan radikal antara pengetahuan manusia inderawi hewan dengan pengetahuan inderawi manusia terletak dalam fakta struktural,  mPengetahuan inderawi manusia lebih diilhami oleh intelegensi sebagai tujuan.Inderawi batin adalah ingatan dan imajinasi , keduanya merupakan intelegensi , namun Pancaindera hanya mengambarkan segi-segi material dan konkret serta individualisasikan, sedangkan itu menangkap, menyatakan, menyimpan, membangkitkan, dan mempertimbangkan ( konsep atau ide) struktur esensial, susunan metafisik, eidos dari objek itu.Perbedaan intelegendi dengan indera batain lainnya disebut sebagai estimasi dan kogitatif.Menangkap sesuatu objek berguna atau merugikan, menangkat tanpa arti fundamental itulah yang dilakukan oleh bianatang dan anak kecil, menangkap arti fundamentalnya karakteristik, intelegensi manusia dewasa.

Apa yang Bukan Seluruh Intelegensi Manusia
Intelegensi tidak bisa diidentikasikan dengan insight, yang terdiri dari apersepsi atau aprehensi tentang apa yang esensial dalam suatu realitas atau yang perlu dalam gejala.Insight bukanlah merupakan keseluruhan kegiatan intelektual.Sebelum apa yang ditangkap dalam suatu insight boleh ditegaskan secara sah, maka hal itu harus dibuktikan dan diverifikasikan melalui jalan penalaran atau refleksi. Penalaran sendiri bukanlah keseluruhan intelegensi, bila bersifat induktif maka dia mulai dari suatu atau banyak fakta untuk sampai kepada satu esensi atau hokum.Bila bersifat deduktif, maka ia mulai dari suatu prinsip untuk mencapai kesimpulan.

Sifat dan Objek Intelegensi Manusia
Intelegensi manusia dewasa terletak pada objektivitasnya, Menurut Decartes bahwa roh justru memungkin untuk mencapai hakikat sendiri dari realitas, sedangkan panca indera hanya memberitahukan kepada kita yang apa yang berguna atau apa yang merugikan dari hal - hal tersebut.Menurut psikologi kontemporer yang tidak memtentangkan intelegensi dengan pancaindera, tetapi membandingkan intelegensi orang dewasa dengan intelegensi anak, intelegensi orang dewasa dapat dikenal dengan objeknya, sedangkan intelegensi anak bersifat egosentris.Intelligere berasal dari kata “intus” berarti dalam.Legere berarti membaca dan menangkap.Sehingga intellegere berarti “ membaca “ dimensi dalam.Insight yaitu mengenal sebagai ciri khas dari intelegensi.Menjadi inteligen sesungguhnya berarti menangkap apa yang fundamental pada jenis yang ini atau macam “ada” yang itu , berarti menangkap apa yang esensial dari suatu gejala, melihat apa yang hakiki dalam kegiatan ini atau itu.Intelek itu mencapai yang universal sedangkan pancaindera menyangkut hal - hal yang individual.Disamping bersifat objektif, mendalam,tersetruktur, objek khas dari intelegensi manusia dewasa ini juga bersifat tak terbatas.Objek dari intelegensi ialah “ada” yakni segala sesuatu ada, yang pernah ada dan mungkin akan ada baik berupa kenyataan maupun khayalan atau hanya dikonsepsi saja.

Segala penegasan,penilaian, kita didasarkan kepada beberapa prinsip :
1.Prinsip identitas,
2.Prinsip alasan yang mencukupi,
3.Prinsip kausalitas efisien,

Prinsip - prinsip di atas merupakan “dinamisme dari “ada” dalam kegiatan intelektual kita.Seluruh aktivitas intelegensi kita tergantung pada prinsip - prinsip itu.Intelegensi kita menggunakan mereka lebih dari pada melihat mereka, dari aspek roh bisa dikatakan prinsip itu merupakan kehadiran yang menerangi intelegensi.

Kegiatan Intelegensi Manusia
Kondisi apakah suatu intelegensi yang terjelma berkegiatan :
A)Intelegensi merupakan salah satu kemampuan manusia dan beroperasi dengan partisipasi semua kemampuan lain.
B)Apa yang dimengertinya selalu dipahami.
C)Tak bisa memahami sesuatu secara mendalam dengan seketika, melainkan secara progresif, memerlukan waktu dan mengandaikan adanya intervensi yang konstan dari daya ingat.
D)Intelegensi melalui aktivitas dinamisme intelektual saja, perlu kehendak, keyakinan ,keberanian , dan kesabaran.
E)Untuk dapat mengerti dibutuhkan bantuan dan kolaborasi, perlu informasi terhadap suatu objek.

Persepsi yaitu semacam pengetahuan sepontan prasadar dan pra - pribadi tentang dunia di maka kita berada.Kegiatan kognitif yang disadari adalah munculnya pikiran dalam diri.Kegiatan yang terjadi di dalam dan di sekeliling dinamakan aprehensi.

Insight adalah intelegensi yang berhasil menembus suatu data, menangkap eidosnya, bahwa intelegensi mampu mengandaian atau mengabstraksikan untuk menerangkan data sehingga jelas ciri - ciri pokoknya.Diskursif “ dis-currere” berarti berlari ke berbagai arah.Bagi para psikolog beriteligensi berarti mampu untuk menggunakan jenis bahasa, bahasa konseptual yang mengungkapkan nama - nama benda atau simbol matematik dan ilmiah.Bahasa itu akan digunakan setiap kali orang mengungkapkan apa yang unit dan khas pada dirinya.

Kodrat intelegensi Manusia

Intelegensi melewati batas - batas organis selalu diakui oleh filosuf besar.Keunggulan itu disebabkan karena intelegensi merupakan suatu keterbukaan dan kemampuan menerima yang murni, ia bersifat tak berubah dan mengandung norma - norma yang stabil.Jiwa ada dalam badan tetapi badanlah yang dikandung jiwa.Tingkat tertinggi immaterialitas itu yang membedakan intelegensi secara esensial dari yang indrawi dinamakan spiritualistas, yang semula berarti hembusan dan angin, kemudian pernafasan, akhirnya menunjukkan kecakapan yang merupakan ciri khas intelegensi , untuk masuk dan menembus dimana - mana , untuk mencapai apa yang halus dan mendalam, untuk mejelajahi dunia dan mengisi ruang angkasa dan bahkan membawa diri manusia sampai ke yang mutlak.Intelegensilah yang mendasari martabat yaitu kemampuan mutlak, yang mendasari otonomi dan kebebasannya.Intelegensi adalah prinsip kekekalan dalam diri kita, kematian bukanlah kehancuran total, karena adanya roh yang tidak musnah bersama dengan daging.Jika kehidupan mental membanjiri kehidupan otak, jika otak itu hanya mengungkapkan dalam bentuk gerakan - gerakan yang terjadi dalam kesadaran , maka hidup sesudah mati menjadi suatu yang mungkin sekali.


 Kesimpulan:

1.Knowledge
Pengetahuan itu dikatakan indrawi lahir atau indrawi luar kalau orang mencapainya secara langsung, melalui penglihatan, pendengaran , pembau, perasaan, serta peraba setiap kenyataan yang mengelilinginya.Pengetahuan indrawi batin ketika menampakkan dirinya kepada orang dengan ingatan dan khyalan , baik mengenai apa yang tidak ada lagi atau yang belum pernah ada maupun yang terdapat di luar jangkauannya.Pengetahuan seterusnya disebut perseptif.

Ada 8 jenis pengetahuan :
·         Pengetahuan perseptif
·         Pengetahuan refleksif
·         Pengetahuan diskurif
·         Pengetahuan intuitif
·         Pengetahuan induktif
·         Pengetahuan kontemplatif
·         Pengetahuan spekulatif
·         Pengetahuan sinergis

2.Intelligence

Inteligensi diambil dari kata intellectus dan kata kerja intellegere.Terdiri dari kata intus yang artinya dalam pikiran atau akal, legere yang berarti membaca atau menangkap.Berarti membaca dalam pikiran atau akal segala hal dan menangkap artinya yang dalam.Inteligensi adalah kegiatan dari suatu organisme dalam menyesuaikan diri dengan situasi - situasi, dengan menggunakan kombinasi fungsi-fungsi seperti persepsi, ingatan, konseptual, abstraksi, imajinasi, atensi,konsentrasi.Seleksi releasi, rencana , ekstrapolasi, prediksi, kontrol,memilih,mengarahkan.Berbeda dengan naluri, kebiasaan, adat istiadat, hafalan tanpa mempergunakan pikiran ,tradisi.Pada tingkat intelek yang lebih tinggi, dapat diartikan sebagai proses pemechan masalah - masalah dengan penggunaan pemikiran abstrak.Tingkat- tingkat inteligensi yang lebih tinggi berisi unsur - unsur seperti simbolisasi dan komunikasi pemikiran abstrak, analisis kriritis, dan rekonstruksi untuk diterapkan pada kemungkinan - kemungkinan lebih lanjut dan pada situasi - siatuasi yang terkait, entah praksit atau teoretis.

2 komentar: