Selasa, 11 November 2014

Aborsi

Tindakan Aborsi Dari Aspek Kesehatan Mental, Fisik dan Hukum

Latar Belakang
 Tindakan aborsi di Indonesia diperkirakan terdapat 2,5 juta kasus setiap tahunnya, maka setiap harinya diperkirakan ada 7.000 kasus (“7.000 Wanita Lakukan Aborsi Setiap Hari”, 2013). Salah satu faktor yang menyebabkan tindakan aborsi adalah seks di luar nikah yang dilakukan oleh remaja. Tindakan aborsi tentu melanggar hukum juga melanggar hak asasi manusia. Tindakan aborsi memiliki dampak yang negatif, tidak hanya pada kesehatan yang dapat berujung pada kematian tetapi juga dampak psikis. Oleh karena itu penulis memilih tema aborsi agar pembaca dapat lebih mengerti akan dampak aborsi dan berpikir kembali untuk melakukan tindakan aborsi.
   

Rabu, 05 November 2014

Pembunuhan di Jakarta- Latihan 17-Kezia Mallista (705140056)

Pembunuhan di Jakarta

Pengertian Pembunuhan
Pengertian pembunuhan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pembunuhan berasal dari kata dasar bunuh. Membunuh berarti menghilangkan, menghabisi, atau mencabut nyawa. Membunuh juga berarti mematikan.  Pembunuh memiliki arti orang yang membunuh atau alat untuk membunuh. Pembunuhan berarti proses, cara, perbuatan membunuh (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2014).
Pengertian pembunuhan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Pembunuhan adalah kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain itu. Kejahatan terhadap nyawa dalam KUHP dapat dibedakan atau dikelompokkan atas 2 dasar, yaitu (a) atas dasar unsur kesalahan dan (b) atas dasar ojeknya atau nyawa (Sinaga, 2012). Dalam KUHP, ketentuan-ketentuan pidana tentang kejahatan yang ditujukan terhadap nyawa orang lain diatur dalam buku II bab XIX, yang terdiri dari 13 Pasal, yakni Pasal 338 sampai Pasal 350 (Meilina, 2012).
Pengertian pembunuhan menurut Ilmu Psikologi. Pembunuhan dalam ilmu psikologi merupakan tindakan yang termasuk dalam perilaku agresi. “Perilaku agresi adalah tanggapan yang mampu meberikan stimulus merugikan atau merusak terhadap organisme lain.” (Hanurawan, 2010 h. 81). Strickland (dikutip dalam Hanurawan, 2010) mengemukakan bahwa perilaku agresi adalah “Setiap tindakan yang diniatkan untuk melukai, menyebabkan penderitaan dan untuk merusak orang lain. Meskipun sering dihubungkan dengan hal-hal yang bersifat fisik, namun sebenarnya perilaku agresi yang ditunjukan untuk memberikan kerugian secara psikologis dapat pula disebut sebagai perilaku agresi.” (h. 80).
Krahe yang dikutip dalam Hunarawan (2010, h. 81) menjelaskan bahwa perilaku dapat dikategorikan sebagai perilaku agresi bila memenuhi tiga syarat. Syarat pertama adalah terdapatnya niat individu untuk menimbulkan penderitaan atau kerusakan pada suatu objek sasaran. Syarat kedua adalah terdapatnya harapan suatu perilaku dapat menimbulkan penderitaan atau kerusakan pada diri objek sasaran. Syarat ketiga adalah adanya keinginan objek sasaran untuk menghindari perlakuan merugikan yang diberikan oleh pelaku tindakan agresi. Freud yang di kutip dalam Santrock (2003, p. 676) menyatakan “Freud also argued that aggression is biologically based. He said we have a self-destructive urge he called the death instinct. Because the death instinct comes in conflict with our self-preserving life instict, the death instinct is redirected toward others in the form of aggresion.”
Jenis-Jenis Pembunuhan
Jenis-jenis pembunuhan dalam KUHP.  Jenis-jenis pembunuhan dalam KUHP yaitu: (a) pembunuhan biasa (doodslag), kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain yang tidak direncanakan debih dahulu, seperti yang diatur dalam Pasal 338 KUHP; (b) pembunuhan berat/berkualifikasi, kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain yang diikuti penyertaan diatur dalam Pasal 339 KUHP; (c) pembunuhan berencana (moord), kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain yang direncanakan lebih dahulu, seperti yang diatur dalam Pasal 340 KUHP; (d) pembunuhan terhadap bayi atau anak
diatur dalam Pasal 341, 342, dan 343 Kitab Undang-undang Hukum Pidana; (e) pembunuhan atas permintaan korban, diatur dalam Pasal 334 Kitab Undang-undang Hukum Pidana; (f) pembunuhan terhadap diri sendiri (menghasut, memberi pertolongan, dan upaya terhadap korban bunuh diri), diatur dalam Pasal 345 Kitab Undang-undang Hukum Pidana; dan (g) pengguguran kandungan, diatur dalam Pasal 346, 347, 348, dan 349 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (Lenden, 2000).
Jenis-jenis pembunuhan dalam psikologi sosial. Hal yang membedakan antara pembunuhan yang satu dengan yang lainnya bukanlah jenis-jenis perilaku disorganisasi atau tak berencananya, melainkan cara perilaku berinteraksi dengan korbannya yang terbagi menjadi kategori -kategori yaitu melalui (a) kontrol seksual, (b) mutilasi, dan (c) eksekusi atau perampasan (Junaeman et al., 2009).
Tindakan Pembunuhan di Jakarta. Priyo (2013) menyatakan jenis kejahatan pembunuhan berdasarkan crime index (index kejahatan) 11 kasus menonjol mengalami peningkatan. Tahun 2012, pembunuhan terjadi sebanyak 69 kasus, naik 2 kasus dari tahun 2011 yang mencapai 67 kasus (naik 2,98 persen).
Motif dan Faktor Penyebab Melakukan Tindakan Pembunuhan di Jakarta. Motif merupakan penggerak, alasan-alasan, atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu. Motif-motif itu memberikan arah dan tujuan kepada tingkah laku manusia. Kasus pembunuhan di Jakarta terjadi karena motif (a) politik, (b) sosial budaya, (c) ekonomi, (d) kecemburuan, (e) dendam, dan (f) membela diri (Ahmadi et al., 1999).
          Penyebab melakukan tindakan pembunuhan terdiri dari beberapa faktor, yaitu: (a) sosial, frustrasi merupakan terhabatnya atau tercegahnya upaya mencapai tujuan, provokasi verbal atau fisik juga menyebabkan pembunuhan; (b) personal, pola tingkah laku berdasar kepribadian; (c) kebudayan, lingkungan berperan terhadap tingkah laku; (d) situasional, keadaan atau situasi mempengaruhi tindakan; (e) sumber daya, manusia bersaing agar memenuhi kebutuhan dengan sumber daya yang terbatas; dan (f) media massa, kasus Ryan (pelaku pembunuhan dan mutilasi) menjadi inspirasi begi sebuah pembunuhan yang pemutilasian oleh Sri Rumiyati (Tim Penulis Fakultas Psikologi UI, 2009).
Dampak Pembunuhan di Jakarta
Dampak terhadap pelaku pembunuhan. Lubis dan Lay (2009) menyatakan bahwa dampak yang menyebabkan efek jera pada pembunuh adalah ditangkap, divonis bersalah, dan di hukum. Dampak yang paling berat adalah menjatuhkan pelaku pada hukuman mati. Sedangkan menurut Ihromi (2009) dampak pertama kali yang akan dialami pembunuh adalah dampak psikis yang menyebabkan pembunuh merasa bersalah atau berdosa.
Dampak terhadap keluarga korban pembunuhan. Wade dan Tavris (2012) mengatakan bahwa pembunuhan akan berdampak keputusasaan bagi keluarga korban. Murut Kusumaningrum (2012) dampak pembunuhan bagi keluarga korban adalah kehilangan orang yang mencari nafkah dan hatinya sedih karena kehilangan orang yang dicintainya.
Cara Menanggulangi Pembunuhan di Jakarta. Terdapat strategi untuk menanggulangi pembunuhan di Jakarta, yaitu dengan strategi hukuman. Hukuman yang diberikan harus setimpal dengan tindakan dan diberlakukan setiap kali tindakan pembunuhan terjadi (Hanurawan, 2010). Cara lain untuk menanggulangi pembunuhan adalah dengan pembinaan kepribadian. Pembinaan kepribadian tersebut meliputi pembinaan agama, penyuluhan tentang hukum, psikologi dan pembinaan sosial. Penyuluhan tentang hukum dilakukan agar masyarakat sadar hukum, mengerti akan hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat. Maksud dari psikologi adalah bagi masyarakat yang memiliki masalah psikologis atau kejiwaan maka harus ditangani oleh psikolog. Pembinaan sosial adalah merekatkan hubungan antar masyarakat yang diawali dengan rekatnya hubungan antar anggota keluarga (Meilina, 2013).


References

Ahmadi, A. (1999). Motif sosial dan macam-macamnya. Psikologi sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
Hanurawan, F. (2010). Perilaku agresi. Dalam A. S. Wardan (Ed.), Psikologi sosial: Suatu pengantar (h.80-82). Bandung, Indonesia: Remaja Ros Dakarya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2014). Diunduh dari http://kbbi.web.id/bunuh

Kusumaningrum, I. L. (2012). Sanksi tindak pidana pembunuhan secara mutilasi: Studi perbandingan hukum pidana islam dan hukum pidana positif. Abstract diunduh dari http://digilib.uin-suka.ac.id/640/


Lenden, M. (2000). Tindak pidana terhadap nyawa dan tubuh:  Pemberantasan dan prevensinya. Jakarta: Sinar Grafika.

Lubis, M. T., & Lay, A. (2009). Kontroversi hukuman mati: Perbedaan pendapat hakim konstitusi. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Meilina, C. P. (2013). Dampak psikologis bagi narapidana wanita yang melakukan tindakan pidana pembunuhan dan upaya penanggulangannya : Studi di Lembaga Permasyarakatan kelas II A Wanita Malang. Universitas Brawijaya, Malang. Diunduh dari file:///C:/Users/user/Downloads/227-240-1-PB.pdf
Priyo, S. (2013, 3 Januari). Tindakan pembunuhan. Diunduh dari http://portalkriminal.com/index.php/portal-sorot/3667-prediksi-kamtibmas-jakarta-2013
Santrock, J. W. (2003). Aggresion. Psychology John W. Santrock (7th ed.). New York, NY: McGraw Hill.
Sinaga, B. (2012). Kitab saku KUHP dan KUHAP lengkap dengan penjelasan dan revisinya. Indonesia: Marsindo. Diunduh dari http://eprints.walisongo.ac.id/1249/3/2105126_Bab2.pd

Tim Penulis Fakultas Psikologi UI. (2009). Penyebab agresi pada manusia. Dalam S. W. Sarwono & E. A. Meinarno (Ed.), Psikologi sosial (h.152-156). Jakarta: Salemba Humanika.
Wade, C., & Tavris, C. (2012). Psikologi (edisi ke-9). Bandung, Indonesia: Erlangga.

Selasa, 07 Oktober 2014

Filsafat Psikologi



Filsafat ilmu merupakan telaah kefilsafatan yang ingin menjawab pertanyaan mengenai hakikat ilmu, yang ditinjau dari segi ontologis, epistemelogis maupun aksiologisnya.Dan psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Hubungan antara filsafat ilmu dengan psikologi, diantaranya :

Minggu, 05 Oktober 2014

Powerpoint Field Trip Kampung Betawi

Berikut ini adalah powerpoint mengenai etos kerja dan seni budaya yang kami dapatkan saat berkunjung ke Kampung Betawi pada hari Kamis, 2 Oktober 2014.


FIELD TRIP

FIELD TRIP : KAMPUNG BETAWI, SETU BABAKAN



Jawaban Sesi Tanya Jawab 27 September 2014

Jawaban dari sesi tanya jawab 27 september 2014

1. Apa maksud intelegensi manusia terletak dari obyektivitas? - Cardinsa (F4)
Karena manusia diciptakan dan dengan dilengkapi dengan kecerdasan yang memiliki kemampuan luar biasa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain dan kecerdasan sebagai suatu kemampuan inipulalah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini, dengan kecerdasan ini pula masyarakat dapat menjalani kehidupan yang dinamis.

Kamis, 02 Oktober 2014

Eksistensialisme

Eksistensialisme Kirkegaard

Apa itu eksistensialisme?

Aliran filsafat yang pokok utmanya adalah manusia dan cara beradanya yang khas di tengah makhluk lainnya.
 Jiwa eksistensialisme ialah pandangan manusia sebagai eksistensi.
Etimologis : ex = keluar, sistentia ( sistere ) = berdiri. Manusia bereksistensi adalah manusia baru menemukan diri sebagai aku dengan keluar dari dirinya. Pusat diriku terletak di luar diriku.Ia menemukan pribadinya dengan seolah - olah keluar dari dirinya sendiri dan menyibukkan diri dengan apa yang diluar dirinya.

Selasa, 30 September 2014

INTELIGENSI DAN PENGETAHUAN MANUSIA

Kompleksitas Pengetahuan Manusia
Pengetahuan nilai bagi makhluk yang mempunyai pengetahuan adalah suatu kekayaan dan kesempurnaan.Ada suatu korealasi antara pengetahuan dan “ada”, antara tingkat pengetahuan suatu “pengada” dan tingkat kepenuhan yang dapat diberikannya kepada sksitensinya (Leahy.2001:95).Berkat pengetahuanlah semua yang terdapat di dalam dan di luar kita dapat menjadi nyata.Pengetahuan kita adalah sekaligud inderawi dan intelektif.Inderawi mencapai secara langsung, melalui penglihatan,telinga,indrawi batin memperlihatkan pada kita ,dengan ingatan dan khayalan, baik yang tidak ada lagi atau yang belum pernah.

Pengetahuan adalah perseptif ketika sampai muncul secara spontan, ia memungkinkan kita untuk menyesuaikan secara langsung dengan situasi yang disajikan menyatakan dirinya lebih melalui gerakan tangan, tingkah laku, gerakan, dari pada dengan perkataan yang dipikirkan dan keterangan yang jelas.

Jumat, 26 September 2014

Pertemuan IX : KEBEBASAN : Jiwa dan Kebebasan

KEBEBASAN
JIWA DAN KEBEBASAN




Eksistensi jiwa dalam tubuh memampukan manusia untuk menghadirkan diri secara total di dunia dan memungkinkan manusia menentukan perbuatannya. Dalam fungsi menentukan perbuatan, jiwa berhubungan dengan kehendak bebas. Karena jiwalah manusia menjadi mahluk bebas. Kebebasan itu mendasar bagi manusia dan merupakan penting humanisme

“ sejarah manusia merupakan sejarah perjuangan kebebasan “ ( Erich Fromm, The Fear of Freedom, 1960)
Pandangan determinisme

Determinisme adalah aliran yang menolak kebebasan sebagai kenyataan hidup bagi manusia.Setiap peristiwa, termasuk tindakan dan keputusan manusia disebabkan oleh peristiwa - peristiwa lainnya.
Seluruh kegiatan manusia di dunia berjalan menurut keharusan yang bersifat deterministik
-          Determinisme fisik - biologis
-          Determinisme psikologis
-          Determinisme sosial
-          Determinisme teologis

Pertemuan IX : Manusia Dan Afektivitasnya

Manusia dan Afektivitasnya




Afeksi adalah perasaan, yang menggugah situasi batin manusia.

Kekayaan dan kompleksitas afektivitas manusia

Kompleks adalah sukar atau rumit. Yang membedakan manusia dengan makhluk hidup lainnya adalah afektivitasnya. Afektivitaslah yang membuat manusia sungguh-sungguh berada, berada maksudnya adalah eksis di dunia ini. Afektivitas juga yang mendorong orang untuk mencintai, mengabdi, dan menjadi kreatif. 

Cara hadir kita di dunia diperdalam oleh afektivitas.

Seluruh kehidupan afektif berputar pada dua kutub yang bertentangan satu sama lain : mengarah pada obyek karena menyukainya, atau berpaling darinya karena menganggapnya buruk.Cinta adalah buah afektivitas positif, benci adalah buah afektivitias negatif. Sebenarnya cintalah yang paling dasariah.


Kamis, 25 September 2014

DIalog Imajinatif

Suatu siang yang terik, Goldy berjalan menyusuri taman kota. Uang persediaan untuk bulan ini sudah habis. Hanya 5 ribu uang yang ia punya sekarang, tidak cukup untuk makan bersama istri dan kedua anaknya. Beberapa bulan yang lalu Godly terkena PHK dan sampai saat ini susah sekali mencari pekerjaan. Setelah mengitari taman cukup lama, ia memperhatikan seorang perempuan sedang menikmati makan siang. Perhatian Goldy tertuju pada dompet perempuan itu yang diletakkan di atas meja.

Pertemuan VIII: Filsafat Manusia: Jiwa dan Badan

JIWA DAN BADAN




Badan dan jiwa adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Kesatuan yang membentuk keutuhan pribadi manusia.

Plato mengatakan bahwa badan dan jiwa punya sifat yang berbeda. Badan sementara dan jiwa abadi.

Pembahasan:

  • 2 aliran yang melihat badan dan jiwa secara bertolak belakang : monoisme dan dualisme
  • Tanggapan terhadap kedua aliran
  • Pengertian dan hakikat badan dan jiwa.

Pertemuan VII : Filsafat Manusia

FILSAFAT MANUSIA
Pengertian, Hakikat, Metode dan Tujuan


Filsafat manusia adalah bagian filsafat yang mengupas apa arti manusia, menyoroti hakikat atau esensi manusia.  Hasrat untuk tahu siapa dan apakah manusia. Filsafat manusia menanyakan pertanyaan krusial tentang dirinya sendiri dan secara bertahap memberi jawaban bagi diri sendiri.

Yang dipikirkan dalam filsafat manusia:
·        Asal-usul kehidupan manusia (origin of human life)
·        Hakikat hidup manusia (the nature of human life)
·        Realitas eksistensi manusia

Dulu, filsafat manusia disebut dengan psikologi filosofis atau psikologi rasional, untuk membedakan dengan psikologi empiris dan psikologi ilmiah. Sekarang di sebut filsafat manusia atau antropologi filofis. Sebutan ini terasa lebih tepat karena tidak hanya mempelajari jiwa tapi juga tubuh, roh dan daging.
Manusia adalah makhluk yang mampu dan wajib (sampai tingkat tertentu) menyelidiki arti yang dalam dari “yang ada”. Manusia bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.


Selasa, 23 September 2014

Pertemuan VII : Etika dan Moral

Definisi
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata Etos yang berarti watak.
Moral berasal dari bahasa Latin yaitu kata Mos(tunggal), Moris (jamak) yang berarti kebiasaan. 
Etika sebagai cabang filsafat juga disebut filsafat moral (moral philosophy). 
Etika atau moral dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai kesusilaan.
Objek material dari etika adalah tingkah laku atau perbuatan manusia yang dilakukan secara bebas dan sadar.
Objek formal dari etika adalah kebaikan dan keburukan dari tingkah laku.


Dari asal usul kata etika berarti ilmu tentang adat kebiasaan. 

Menurut KBBI etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tetang hak dan kewajiban moral (akhlak); kumpulan asas atau nilai yang berkenaan sengan akhlak. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat. 


Pengertian Etika menurut Bartens adalah etika berasal berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos yang berarti adat kebiasaan, adat istiadat, akhlak yang baik. 
1. Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Disebut juga sebagai "sistem niali"
2. Kumpulan asas atau nilai moral, yaitu kode etik. Misal kode etik notaris Indonesia.
3. Ilmu tentang yang baik atau yang buruk 


Senin, 22 September 2014

Pertemuan VI: Kesesatan Pemikiran (Fallacia)

Definisi
Fallacia adalah kesalahan pemikiran dalam logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan atas kesimpulan karena penalaran yang tidak sehat. 
Ada dua macam kesalahan, yaitu:
Kesalahan fakta, yaitu kesalahan mengungkapkan kebenaran, contoh : Presiden AS Barack Obama lahir di Indonesia. Ungkapan ini salah karena Barack Obama lahir di Honolulu, Hawaii.
Kesalahan penalaran, yaitu kesalahan cara berpikir dan kesalahan menyimpulkan.

Pertemuan VI : Silogisme

Silogisme adalah kesimpulan keputusan yang baru dari dua premis (putusan).
Prinsip silogisme adalah bila premis benar maka kesimpulan benar.
Ada 2 macam silogisme, yaitu silogisme kategoris dan silogisme hipotesis.

1. Silogisme Kategoris
Silogisme yang premis dan simpulannya adalah putusan kategoris (pernyataan yang tidak bersyarat)
Contoh : 
M-P  perbuatan jahat itu haram
S-M  menghina itu adalah perbuatan jahat
S-P   maka, menghina itu haram
Bila penalaran baik, maka silogisme menperlihatkan alasan dan dasarnya.

Minggu, 21 September 2014

Pertemuan V : Critical Thinking



Critical Thinking atau berpikir kritis adalah merasionalisasi kehidupan manusia dan secara hati - hati mengamati atau memeriksa proses berpikir sebagai dasar untuk mengklarifikasi dan memperbaiki pemahaman kita tentang sesuatu (Chaffee, 1990).
Menurut Strader, berpikir kritis adalah pemeriksaan atau pengamatan atas sesuatu asumsi tentang bukti terbaru dan menginterpretasikan dan mengevaluasi argumen dalam rangka menegakkan kesimpulan atas suatu perspektif baru.

Sabtu, 20 September 2014

Pertemuan V : Logika



Pengertian Logika

Logika berasal dari bahasa Yunani yaitu logikos yang berarti sesuatu yang diungkapkan atau diutarakan lewat bahasa. Istilah ini pertama kali digunakan oleh Zeno dari Citium. Logika adalah cabang filsafat yang mempelajari, menyusun dan membahas aturan formal serta kriteria yang sahih bagi penalaran dan penyimpulan untuk mencapai kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan secara rasional.
Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat).

Pertemuan IV : Konfirmasi, Inferensi, Konstruksi Teori


1. Konfirmasi 

Secara etimologi konfirmasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Confirmation yang berarti penegasan atau memperkuat. 
Berhubungan dengan filsafat ilmu, maka fungsi ilmu pengetahuan untuk menjelaskan, menegaskan, memperkuat apa yang di dapat dari kenyataan atau fakta. Sifatnya lebih interpretatif dan memberi makna tentang sesuatu.


Pertemuan IV : Subjektivisme dan Objektivisme




1. Subjektivisme

Subyektivisme adalah pengetahuan dipahami sebagai keyakinan yang dianut individu atau pribadi. Dari pangkal pandangan individu, pengetahuan dipahami sebagai perangkat keyakinan khusus yang dianut oleh para individu. Tokoh dalam aliran ini adalah Aristotoeles, Plato, Rene Descartes, Kaum Solipsisme, Kaum Realisme Epistemilogi dan Kaum Idealis Epistemologi.


Jumat, 19 September 2014

Sesi Debat II : Sikap Menerima Pergaulan Bebas


Pada sesi debat kali ini setiap regu memilih 2 perwakilan yang terdiri dari perempuan dan laki-laki. Dari setiap perwakilan berunding memilih menjadi tim pro atau kontra. Ternyata sesi debat mengenai seks bebas ini, tim pro menerima pergaulan bebas terdiri dari kaum adam dan tim kontra terdiri dari kaum hawa. Tentunya sesi debat kali ini menjadi hal yang sangat menarik.

Sebelumnya membahas sesi debat ini, mari kita ketahui lebih lanjut mengenai pergaulan bebas yang terjadi di Indonesia.
Mendengar kata pergaulan bebas tentunya kita akan langsung berpikir pada perilaku seks bebas.

Kebenaran




Kebenaran sangat penting dan berharga bagi kita. Tapi apakah sebenarnya kebenaran itu? Kebenaran ada untuk menilai sifat atau kualitas dari suatu proposisi (pernyataan) atau makna pernyataan digunakan istilah benar-salah.
Pengerahuan bisa dinilai benar atau salah , karena pengetahuan pada dasarnya merupakan gabungan dan perpaduan dari sistim pernyataan.
Konsep tidak dapat dinilai benar atau salah, betul atau keliru. Konsep hanya bisa dinilai jelas dan kabur, memadai atau tidak memadai. Persepsi tidak dapat disebut benar atau salah. Yang benar atau salah adalah orang yang memberikan persepsinya.


Sesi Debat: Pilkada Langsung atau Tidak Langsung?

Debat pertama pada kelas filsafat saya mengenai pilkada langsung dan tidak langsung. Sebelumnya mari kita lihat kutipan artikel mengenai masalah pilkada yang saya kutip dari compas.com

Rakyat Tak Setuju Pilkada Langsung Dihapus
Senin, 15 September 2014 | 17:09 WIB

KOMPASJajak pendapat Kompas tentang penyelenggaraan pilkada


KOMPAS.com - Terpeliharanya kedaulatan rakyat sebagai esensi demokrasi merupakan pertimbangan utama publik dalam menilai pemilihan umum kepala daerah secara langsung. Bagi publik, pilkada langsung merupakan "anak kandung" gerakan reformasi yang harus dipertahankan.


Kamis, 18 September 2014

Epistemologi

Definisi

Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti ilmu.
Epistemologi adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, karakter dan jenis pengetahuan. Epistemologi sering di debatkan dan dibahas karena merupakan ilmu dari segala ilmu. Epistemologi juga berhubungan dengan kebenaran dan kenyataan.


Rabu, 17 September 2014

Pencabangan Filsafat

Halo teman-teman! Post hari ini dan beberapa hari berikutnya adalah kelanjutan dari materi pencabangan filsafat yang saya upload kemarin (16/09/14). Happy Reading!


3. Aksiologi

Aksiologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani yaitu axios yang berarti nilai dan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dapat dikatakan sebagai nilai yang berkaitan dengan kegunaan.
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempertanyakan bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi sebagai ilmu membicarakan tujuan ilmu itu sendiri.

Pengertian aksiologi lainnya...


Selasa, 16 September 2014

Pencabangan Filsafat



Pembagian Filsafat



Pada tahap awal filsafat mencakup seluruh ilmu pengetahuan, lalu makin rasional dan sistematis. Kemudian pengetahuan manusia makin luas dan bertambah banyak, tapi makin khusus, sehingga disiplin ilmu memisahkan diri dari filsafat. Ketika filsafat telah berdiri sendiri, masalah pokok filsafat semakin banyak. Maka filsafat dibagi sesuai dengan kelompok permasalahan yang disebut cabang filsafat.


Senin, 15 September 2014

Pertemuan I : Pengantar Filsafat



Apa sih yang ada di benak kalian saat mendengar kata filsafat? Yunani? Kuno? Atau apa?

Sejujurnya saat saya mengetahui bahwa dalam jurusan psikologi mendapatkan pelajaran filsafat, yang muncul dalam benak saya adalah "ah.. malesin, pasti garing kelasnya" hahaha.. Maaf ya bapak dosen ._.v Tapi ternyata sepertinya kelas filsafat ga seburuk itu loh. Jadi, hari ini saya akan berbagi pelajaran pengantar filsafat. Selamat membaca teman-teman :)

HELLO THERE!

Hallo! Salam Kenal! :)



Kenalkan nama saya Kezia Mallista. Pada post pertama ini, perkenankan saya menceritakan secuil catatan kehidupan saya, enjoy :)

Pada hari Kamis, 13 Juni 1996 pukul 23.55 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah saya dilahirkan dengan panjang 49 cm dan bobot 3,265 kg dari rahim seorang ibu bernama Mariana Soesanto, ayah Karnoto Widjaja, keluarga Indonesia keturunan Tionghoa. Saya anak ke 2 dari 2 bersaudara, kakak saya Kevin Maleachi terpaut usia 3 tahun 3 bulan. Kelahiran saya merupakan pelengkap kebahagiaan keluarga karena mempunyai sepasang anak laki-laki dan perempuan. Ketika usia 3 bulan mama mulai bekerja kembali setelah masa cuti melahirkan usai. Sejak saat itu saya menjadi  “anak” oma. Setiap hari saya dititip di rumah oma, bahkan pernah setelah seminggu saya baru dijemput pulang oleh mama.

Memasuki usia 2 tahun saya selalu ingin tahu dan mencoba hal-hal baru sendiri. Suatu hari saya berjalan mengelilingi halaman rumah yang dipenuhi berbagai macam tanaman hias hingga terkena ulat bulu yang membuat wajah saya memerah dan gatal-gatal. Mama dan Papa segera membawa saya berobat ke dokter spesialis kulit. Sayapun acap pamer “kemampuan” supaya mendapat pujian dari Mama atau Papa, misalnya mempunyai inisiatif memberi uang kepada pengamen, pengemis bahkan membersihkan lantai sendiri ketika menumpahkan sesuatu. Keinginan memiliki adik gagal karena Mama berhenti bekerja dan Papa terkena PHK karena dampak krisis moneter 98.

Usia 4 tahun saya bersekolah di TK Tritunggal yang jaraknya hanya 100 meter dari rumah. Memasuki lingkungan baru pada awalnya saya takut sehingga hari pertama sekolah harus ditemani mama, saya harus melihat mama ketika menoleh ke arah jendela kelas. Tapi ternyata saya dapat beradaptasi dengan baik sehingga keesokan harinya mama sudah tidak menemani lagi. Banyak kegiatan dan lomba yang saya ikuti, lomba mewarnai, lomba menyanyi, menari dan selalu memperoleh piala kemenangan. Lomba yang saya ikuti tidak hanya lomba yang diselenggarakan di sekolah tetapi juga di sekolah lain bahkan antar sekolah di Kota Tangerang Selatan. Pada pelajaran formal di sekolah saya selalu mendapatkan ranking II atau III di kelas.

Ketika SD saya mulai mengikuti berbagai macam kursus. Kursus Inggris, kursus Mandarin, keyboard, renang dan saya juga menjadi anggota dalam sanggar tari. Setiap 3 bulan sekali saya selalu mengikuti pentas seni yang diadakan di mall-mall. Saya tumbuh dan berkembang dalam keluarga besar beraneka suku dan agama dari keluarga pihak Mama. Bila keluarga besar berkumpul ada suku Jawa, Sunda, Bali, Batak, Padang, Makasar dan menganut agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu maupun Buddha. Hal inilah yang membuat saya belajar untuk memahami perbedaan di dalam lingkungan dan menghargai perbedaan itu sendiri. Saya di didik secara egaliter.

Saya menuntaskan pendidikan SMP dan SMA di BPK Penabur Bintaro Jaya. Bertemu dengan teman-teman yang menyenangkan dan saling membantu dalam segala hal tidak terkecuali dalam mengerjakan ulangan. Saya memiliki angkatan yang sangat solid dan peduli dengan sesama. Mama dan Papa mendidik saya dan kakak secara demokratis, kami anak-anaknya bebas menyatakan pendapat, keinginan dan tidak jarang kami sering terlibat argumentasi. Bila sedang berkumpul di rumah saya dan kakak tidak sungkan untuk meledek atau menggoda mama dan papa, hal itulah yang membuat kami semakin akrab. Mama dan Papa juga sering mengajak kami jalan-jalan menikmati keindahan alam Indonesia. Menjelajah Bali, Gunung Bromo, Green Canyon, mendaki Gunung Ijen (yang harus ditempuh 2,5 jam dengan jalan yang terjal), mendaki Gunung Gede, menembus hutan Pulau Sempu yang berlumpur hingga sebatas betis, mengunjungi Pantai Klayar dan berbagai pantai dan gua yang masih jarang di kunjungi. 

                                          Ini adalah salah satu foto kami saat berlibur.



Saat ini saya melanjutkan pendidikan ke tahap yang lebih tinggi, yap sudah masuk kuliah. Saya berkuliah di Universitas Tarumanagara mengambil Fakultas Psikologi. Pilihan fakultas ini sesuai dengan keinginan saya sendiri. Alasan saya memilih jurusan Psikologi karena menurut saya selama manusia masih ada di dunia ini maka psikolog akan terus di butuhkan. Saya ingin sekali membantu orang lain lebih lanjut dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi sehingga orang itu tidak merasa sendiri dalam masalah mereka.

Dalam kelas filsafat kami di bagi ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 7 mahasiswa. Kelompok saya bernama SFORZO, yang berarti kerja keras. Sforzo beranggotakan Claudia, Tasya, Benard, Johana, Rubby, Dessy dan saya. Menjadi bagian dalam kelompok ini sangat menyenangkan. Meskipun belum dekat pada awalnya tetapi kami dapat bekerja sama dengan baik. Semoga kelompok kami ini sesuai dengan nama yang kami pilih, selalu bekerja keras.

Tujuan saya membuat blog ini untuk berbagi pengalaman serta pelajaran yang di dapatkan di perkuliahan. Semoga bisa membantu teman-teman yang mencari informasi seputar pelajaran psikologi :) Selamat membaca :)

Kezia Mallista
(705140056)