Hallo! Salam Kenal! :)
Kenalkan nama saya Kezia Mallista. Pada post pertama ini, perkenankan saya menceritakan secuil catatan kehidupan saya, enjoy :)
Pada hari Kamis,
13 Juni 1996 pukul 23.55 WIB di Rumah Sakit Pondok Indah saya dilahirkan dengan
panjang 49 cm dan bobot 3,265 kg dari rahim seorang ibu bernama Mariana
Soesanto, ayah Karnoto Widjaja, keluarga Indonesia keturunan Tionghoa. Saya
anak ke 2 dari 2 bersaudara, kakak saya Kevin Maleachi terpaut usia 3 tahun 3
bulan. Kelahiran saya merupakan pelengkap kebahagiaan keluarga karena mempunyai
sepasang anak laki-laki dan perempuan. Ketika usia 3 bulan mama mulai bekerja
kembali setelah masa cuti melahirkan usai. Sejak saat itu saya menjadi “anak” oma. Setiap hari saya dititip di rumah
oma, bahkan pernah setelah seminggu saya baru dijemput pulang oleh mama.
Memasuki usia
2 tahun saya selalu ingin tahu dan mencoba hal-hal baru sendiri. Suatu hari
saya berjalan mengelilingi halaman rumah yang dipenuhi berbagai macam tanaman
hias hingga terkena ulat bulu yang membuat wajah saya memerah dan gatal-gatal.
Mama dan Papa segera membawa saya berobat ke dokter spesialis kulit. Sayapun
acap pamer “kemampuan” supaya mendapat pujian dari Mama atau Papa, misalnya
mempunyai inisiatif memberi uang kepada pengamen, pengemis bahkan membersihkan
lantai sendiri ketika menumpahkan sesuatu. Keinginan memiliki adik gagal karena
Mama berhenti bekerja dan Papa terkena PHK karena dampak krisis moneter 98.
Usia 4 tahun
saya bersekolah di TK Tritunggal yang jaraknya hanya 100 meter dari rumah.
Memasuki lingkungan baru pada awalnya saya takut sehingga hari pertama sekolah
harus ditemani mama, saya harus melihat mama ketika menoleh ke arah jendela
kelas. Tapi ternyata saya dapat beradaptasi dengan baik sehingga keesokan
harinya mama sudah tidak menemani lagi. Banyak kegiatan dan lomba yang saya
ikuti, lomba mewarnai, lomba menyanyi, menari dan selalu memperoleh piala
kemenangan. Lomba yang saya ikuti tidak hanya lomba yang diselenggarakan di
sekolah tetapi juga di sekolah lain bahkan antar sekolah di Kota Tangerang
Selatan. Pada pelajaran formal di sekolah saya selalu mendapatkan ranking II
atau III di kelas.
Ketika SD
saya mulai mengikuti berbagai macam kursus. Kursus Inggris, kursus Mandarin,
keyboard, renang dan saya juga menjadi anggota dalam sanggar tari. Setiap 3
bulan sekali saya selalu mengikuti pentas seni yang diadakan di mall-mall. Saya
tumbuh dan berkembang dalam keluarga besar beraneka suku dan agama dari
keluarga pihak Mama. Bila keluarga besar berkumpul ada suku Jawa, Sunda, Bali,
Batak, Padang, Makasar dan menganut agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu maupun
Buddha. Hal inilah yang membuat saya belajar untuk memahami perbedaan di dalam
lingkungan dan menghargai perbedaan itu sendiri. Saya di didik secara egaliter.
Saya
menuntaskan pendidikan SMP dan SMA di BPK Penabur Bintaro Jaya. Bertemu dengan
teman-teman yang menyenangkan dan saling membantu dalam segala hal tidak
terkecuali dalam mengerjakan ulangan. Saya memiliki angkatan yang sangat solid
dan peduli dengan sesama. Mama dan Papa mendidik saya dan kakak secara
demokratis, kami anak-anaknya bebas menyatakan pendapat, keinginan dan tidak
jarang kami sering terlibat argumentasi. Bila sedang berkumpul di rumah saya
dan kakak tidak sungkan untuk meledek atau menggoda mama dan papa, hal itulah
yang membuat kami semakin akrab. Mama dan Papa juga sering mengajak kami
jalan-jalan menikmati keindahan alam Indonesia. Menjelajah Bali, Gunung Bromo,
Green Canyon, mendaki Gunung Ijen (yang harus ditempuh 2,5 jam dengan jalan yang
terjal), mendaki Gunung Gede, menembus hutan Pulau Sempu yang berlumpur hingga
sebatas betis, mengunjungi Pantai Klayar dan berbagai pantai dan gua yang masih
jarang di kunjungi.
Ini adalah salah satu foto kami saat berlibur.

Saat ini saya melanjutkan pendidikan ke tahap yang lebih tinggi, yap sudah masuk kuliah. Saya berkuliah di Universitas Tarumanagara mengambil Fakultas Psikologi. Pilihan fakultas ini sesuai dengan keinginan saya sendiri. Alasan saya memilih jurusan Psikologi karena menurut saya selama manusia masih ada di dunia ini maka psikolog akan terus di butuhkan. Saya ingin sekali membantu orang lain lebih lanjut dalam menyelesaikan masalah yang mereka hadapi sehingga orang itu tidak merasa sendiri dalam masalah mereka.
Dalam kelas filsafat kami di bagi ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 7 mahasiswa. Kelompok saya bernama SFORZO, yang berarti kerja keras. Sforzo beranggotakan Claudia, Tasya, Benard, Johana, Rubby, Dessy dan saya. Menjadi bagian dalam kelompok ini sangat menyenangkan. Meskipun belum dekat pada awalnya tetapi kami dapat bekerja sama dengan baik. Semoga kelompok kami ini sesuai dengan nama yang kami pilih, selalu bekerja keras.
Tujuan saya membuat blog ini untuk berbagi pengalaman serta pelajaran yang di dapatkan di perkuliahan. Semoga bisa membantu teman-teman yang mencari informasi seputar pelajaran psikologi :) Selamat membaca :)
Kezia Mallista
(705140056)